Pendidikan Kekerasan

Hmm,, apakah sudah terlalu parahkah dunia pendidikan yang ada di Indonesia? Dua hari niy kita bisa melihat bagaimana pemberitaan di media pertelevisian tentang kekerasan yang terjadi di Sekolah. Dimulai dari adu jotos siswi sekolah di NTT/Nusa Tenggara Timur yang mana teman-teman siswa nya hanya menonton pertarungan tersebut bak seorang wasit, kemudian terjadi lagi di Timika (Papua) bahkan ini lebih parah, guru kedua siswi tersebut yang menjadi wasit. Gawat...!!!!

Dan, tadi sore saya menyaksikan berita si stasiun tv swasta menayangkan kekerasan yang dilakukan senior polisi terhadap juniornya di Palu. Seperti tidak ingin kehilangan popularitas, di Ambon juga terjadi tindakan kekerasan yang dilakukan atasan TNI (Tentara Nasional Indonesia) terhadap bawahannya.

Bukannya saya bermaksud sok tau atau dikatakan ikut-ikutan menulis tentang hal ini. Namun, menurut saya pribadi, citra kekerasan yang timbul di sekolah itu bermakna sangat banyak kedepannya untuk kita. Dari hal ini, kita dapat mengetahui bagaimana bobroknya pendidikan di Indonesia ini. Dimulai dari kontroversi UAN (Ujian Akhir Nasional) kemudian UU BHP (Badan Hukum Pendidikan) yang memuat pasal-pasal yang bertentangan dengan masyarakat banyak sampai dengan kekerasan di sekolah baru-baru ini.

Jadi, saya kembali menimbulkan pertanyaan, Apa sebenarnya yang salah dalam dunia pendidikan kita? Sistemnya kah? Aparaturnya kah? Siswanya kah? Atau memang seperti ucapan teman saya "itu ibarat lingkaran setan" dimana tidak akan menemui jawaban akhir disebabkan segala sesuatu yang berhubungan pendidikan tersebut sudah salah dari semula? Secara simultan, saya hanya bisa berharap untuk kedepannya pendidikan di Indonesia ini dapat memberikan signifikansi dalam prestasi positif bukannya prestasi negatif. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar